KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolonganNya, peneliti
dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Bullying Terhadap Keperibadian
siswa”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang peneliti alami dalam proses
pengerjaan karya ilmiah ini, tetapi peneliti berhasil menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan baik.
Tak lupa peneliti mengucapkan terima
kasih kepada guru pembimbing yang telah membantu peneliti dalam mengerjakan
karya ilmiah ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah memberi
konstribusi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pembuatan
karya ilmiah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin peneliti berikan kepada
masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, peneliti berharap
semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir peneliti akan
mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli
dibidangnya, karena itu peneliti berharap hal ini dapat berguna bagi kita
bersama.
Cilegon,
13 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR
ISI...................................................................................................................2
BAB
I PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1
Latar Belakang Masalah...............................................................................3
1.2
Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3
Tujuan Penelitian..........................................................................................4
1.4
Manfaat
Penelitian........................................................................................5
BAB
II LANDASAN
TEORI.........................................................................................6
2.1 Bullying dan Faktor Penyebabnya...................................................................6
2.2 Review Hasil Penelitian
Sebelumnya..........................................................11
2.3 Kerangka Berfikir........................................................................................12
2.4
Hipotesis......................................................................................................12
BAB
III METODE PENELITIAN................................................................................13
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian.....................................................................13
3.2 Populasi dan Sampel
Penelitian..................................................................13
3.3 Teknik Pengambilan
Sampel......................................................................13
3.4 Pengumpulan
Data......................................................................................14
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................................14
3.6 Pengujian
Hipotesis....................................................................................14
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................15
4.1 Deskripsi
Data............................................................................................15
4.2 Uji Prasyarat
Analisis.................................................................................15
4.2 Pengujian
Hipotesis....................................................................................16
4.3 Pembahasan Analisis
Data..........................................................................17
4.3
Hasil Penelitian.................................................................................25
BAB
V
PENUTUP........................................................................................................26
5.1
Kesimpulan..................................................................................................26
5.2 Kritik dan
Saran...........................................................................................26
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................27
LAMPIRAN..................................................................................................................28
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bullying berasal dari kata Bully,
yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari
pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully
boy atau bully girl) berupa stress (yang muncul dalam bentuk
gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik,
ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya). Apalagi Bully
biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga sangat mungkin
mempengaruhi korban secara psikis. Sebenarnya selain perasaan-perasaan di atas,
seorang korban Bully juga merasa marah dan kesal dengan kejadian yang
menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan kecewa pada diri sendiri
karena “membiarkan” kejadian tersebut mereka alami. Namun mereka tak kuasa
“menyelesaikan” hal tersebut, termasuk tidak berani untuk melaporkan pelaku
pada orang dewasa karena takut dicap penakut, tukang ngadu, atau bahkan
disalahkan. Dengan penekanan bahwa bully dilakukan oleh anak usia sekolah,
perlu dicatat bahwa salah satu karakteristik anak usia sekolah adalah adanya
egosentrisme (segala sesuatu terpusat pada dirinya) yang masih dominan.
Sehingga ketika suatu kejadian menimpa dirinya, anak masih menganggap bahwa
semua itu adalah karena dirinya.
Siswa yang tidak pernah mengalami bullying pasti
tidak akan pernah merasa ketakutan bila datang ke sekolah.
Sebaliknya siswa yang
pernah mengalami bullying pasti akan ketakutan dan merasa terancam baik fisik
ataupun mentalnya.
Siswa yang mengalami
bullying pasti akan merasakan ketakutan yang sangat mengancam baik fisik maupun
mentalnya, dampak yang di terima siswa yang mengalami bullying adalah sebagai
berikut ;
–. Siswa pasti akan merasa Depresi,
–. Siswa akan kehilangan kepercayaan diri / minder,
–. Siswa berubah sifatnya yang dulunya selalu ceria menjadi Pemalu.,
–. Merosotnya prestasi akademik siswa,
–. Siswa akan merasa terisolasi dalam pergaulan,
– ........................................................................................................ Siswa akan Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri.
–. Siswa akan kehilangan kepercayaan diri / minder,
–. Siswa berubah sifatnya yang dulunya selalu ceria menjadi Pemalu.,
–. Merosotnya prestasi akademik siswa,
–. Siswa akan merasa terisolasi dalam pergaulan,
– ........................................................................................................ Siswa akan Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri.
Berdasarkan permasalaham diatas, kami
akan melakukan penelitian mengenai judul penelitian :
“Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian Siswa”
B.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi
rumusan masalah pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1)
Apakah perilaku bullying dapat mempengaruhi kepribadian siswa ?
2)
Seberapa
besarkah perilaku bullying dapat
mempengaruhi kepribadian siswa ?
C. Tujuan
Penelitian
1)
Untuk membuktikan apakah siswa
yang menjadi korban bullying kepribadiannya berubah .
2)
Untuk membuktikan seberapa besarkah pengaruhnya.
D. Manfaat
Penelitian
1)
Bagisiswa
a.
Agar siswa bisa mengetahui
perilaku yang benar dan perilaku yang salah
b.
Untuk membantu siswa yang
menjadi dan belum menjadi korban bulliyng.
2)
Bagi guru
a.
Sebagai contoh materi untuk
membertahu siswa tentang keburukan perilaku bulliying.
3)
Bagi Sekolah
a.
Meningkatkan sikap profesional
pendidik dan tenaga kependidikan.
b.
Menjadi alat evaluator dari
program dan kebijakan pengelolaan sekolah yang sudah berjalan.
4)
Bagi peneliti lain
a.
Sebagai
reverensi dalam melakukan penelitian yang sama
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Landasan/ Kajian Teori
a. Pengertian
Bullying
Ken Rigby (2002:15) : “Penekanan atau penindasan
yang berulang-ulang secara psikologis atau fisik terhadap
seseorang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang kurang, oleh seseorang
atau kelompok orang yang lebih kuat.”
Andrew Mellor (1997), seorang psikolog dari University
of Edinburgh, Inggris, mendefinisikan Bullying terjadi ketika
seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan dia takut bila perilaku
buruk tersebut akan terjadi lagi, dan merasa tak berdaya untuk mencegahnya.
Barbara ColorosSo (2003:44) : “Bullying adalah
tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan
untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan
terror. Termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan bersifat
nyata atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di belakang
seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan
oleh seorang anak atau kelompok anak.
Bullying berasal
dari kata asal
bully, yaitu suatu
kata yang mengacu
pada pengertian adanya
“ancaman” yang dilakukan
seseorang terhadap orang
lain (yang umumnya
lebih lemah atau
“rendah” dari pelaku),
yang menimbulkan gangguan
psikis bagi korbannya,
berupa stres yang
muncul dalam bentuk
gangguan fisik atau
psikis, atau keduanya. Bully biasanya
berlangsung dalam waktu
yang lama (tahunan),
sehingga sangat mungkin
mempengaruhi korban secra
psikis.
Mereka sebagai
korban bullying sering
mengalami ketakutan untuk
sekolah dan menjadi
tidak percaya diri, merasa
tidak nyaman, dan
tidak bahagia. Aksi bullying
menyebabkan seseorang menjadi
terisolasi dari kelompok sebayanya karena teman
sebaya korban bullying tidak
mau akhirnya mereka
menjadi target bullying karena
mereka berteman dengan
korban.
Cara
mengatasi bullying yang terjadi di kalangan remaja adalah menghimbau para orang
tua untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini.Ajarkan anak untuk
memliki rasa empati, menghargai orang lain, dan menyadarkan sang anak bahwa
dirinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Masyarakat mendesak pemerintah agar memiliki program yang tegas, jelas dan
terarah, kalau kita diam saja, maka itu sama saja dengan melegalkan tradisi
dendam di sekolah tersebut. Dan merupakan bahaya yang akan kerap menghantui
para siswa sekolah, baik pada generasi ini, dan pada generasi mendatang.Untuk
mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kebijakan yang bersifat
menyeluruh di sekolah, sebuah kebijakan yang melibatkan komponen dari guru
sampai siswa, dari kepala sekolah sampai orang tua murid ,kerja sama antara guru,orang
tua dan masyarakat atau pihak lain yang terkait seperti kepolisian, aparat
hukum dan sebagainya sangat diperlukan dalammenangani masalah ini.
b.
Pengertian
Keperibadian siswa
Menurut teori konvergensi yang
dikemukan oleh William Stern, dikemukakan
bahwa perkembangan individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan saja,
tetapi faktor lingkungan juga ikut berpengaruh. Sehingga manusia perlu
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud dengan anak adalah:
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.”
Menurut Ganter & Yeakel adalah lembaga yang
terakreditasi bagi anak pengaruhnya terhadap sikap mereka mengembangkan adalah
signifikan. Sikap dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bagi seorang anak untuk
mendapatkan proses yang tepat. Salah satu fungsi utama dari sekolah adalah mencari
pengetahuan. Sikap anak terhadap belajar terutama ditandai oleh pengetahuan
mencari, dan sikap ini sering berubah dalam kondisi sekolah formal. Di banyak
sekolah anak masih diharapkan menjadi tidak aktif, anak terkadang bersikap
malas dan kurang ada rasa ingin tahu.
School Bulying menurut Riauksina, Djuwita dan Soesinto
didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang/sekelompok pelajar yang memiliki kekuasaan, terhadap pelajar/siswi lain
yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Cohen dengan teori subkebudayaan
delinkuennya menjelaskan bahwa perilaku kenakalan dilakukan oleh anak-anak yang
berkelompok dengan teman-temannya. Kenakalan ini salah satunya adalah bullying,
yang menurut Cohen sebuah tindakan yang tidak memiliki asas atau tujuan yang
jelas.
Shawn dan Mc Kay mengemukakan sebuah teori yang
berpendapat bahwa kenakalan perlu di transmisi karena pengaruh gaya hidup
dan mendapatkan status merupakan hal
yang penting. Teori ini dinamakan sebagai Cultural Transmission Theory.
· Faktor Penyebab terjadinya perilaku Bullying
a. Hubungan keluarga
Oliver et al.,(Sanders, 2004: 123)
mengemukakan enam karakteristik faktor latar belakang dari keluarga yang
memengaruhi perilaku bullying pada individu, yaitu sebagai berikut.
1.
lingkungan emosional yang beku dan kaku
dengan tidak adanya saling memperhatikan dan memberikan kasih sayang yang
hangat;
2.
poa asuh yang permissive dengan pola asuh
serba membolehkan, sedikit sekali memberikan aturan, membatasi untuk berperilaku,
struktur keluarga yang kecil;
3.
Pengasingan keluarga dari masyarakat,
kurangnya kepedulian terhadap hidup bermasyarakat, serta kurangnya keterlibatan
keluarga dalam aktivitas bermasyarakat;
4.
konflik yang terjadi antara orangtua, dan
ketidakharmonisan dalam keluarga;
5.
penggunaan disiplin, orangtua gagal untuk
menghukum atau malah memperkuat perilaku agresi dan gagal untuk memberikan
penghargaan;
6.
pola asuh orang tua yang otoriter dengan
menggunakan kontrol dan hukuman sebagai bentuk disiplin yang tinggi, orang tua
mencoba untuk membuat rumah tangga dengan aturan yang standar dan kaku.
Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian
yang telah dilakukan oleh McCord and McCord (Berkowitz, 1993) menunjukkan bahwa
penolakan, pelecehan (abusive), kesalahan mendidik (mistreatment), dan sikap
keras orangtua terhadap anak cenderung menyebabkan anak bertindak agresif
termasuk bullying (Retno Astuti, 2008:38).
b. Teman Sebaya
Pada usia remaja, anak
lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Pada masanya remaja memiliki
keinginan untuk tidak lagi terlalu bergantung pada keluarganya dan mulai
mencari dukungan dan rasa aman dari kelompok sebayanya, oleh karena itu salah
satu faktor yang sangat besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan
oleh teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide
baik secara aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan
merupakan suatu hal yang wajar dilakukan.
Pencarian identitas diri
remaja dapat melalui penggabungan diri dalam kelompok teman sebaya atau
kelompok yang diidolakannya. Bagi remaja, penerimaan kelompok penting karena
mereka bisa berbagi rasa dan pengalaman dengan teman sebaya dan kelompoknya.
Untuk dapat diterima dan merasa aman sepanjang saat-saat menjelang remaja dan
sepanjang masa remaja mereka, anak- anak tidak hanya bergabung dengan
kelompok-kelompok, mereka juga membentuk kelompok yang disebut klik. Klik
memiliki kesamaan minat, nilai, kecakapan, dan selera. Hal ini memang baik
namun ada pengecualian budaya sekolah yang menyuburkan dan menaikan sejumlah
kelompok diatas kelompok lainnya, hal itu menyuburkan diskriminasi dan
penindasan atau perilaku bullying (Coloroso, 2007: 65).
c. Pengaruh Media
Program televisi yang
tidak mendidik akan meninggalkan jejak pada benak pemirsanya. Akan lebih
berbahaya lagi jika tayangan yang mengandung unsur kekerasan ditonton anak-anak
pra sekolah perilaku agresi yang dilakukan anak usia remaja sangat berhubungan
dengan kebiasaannya dalam menonton tayangan di televisi (Khairunnisa, 2008).
Hasil penelitian
Saripah(2006: 3) mengatakan bahwa pengaru media dalam perilaku bullying sangat
menentukan, survey yang dilakukan kompas memperlihatkan bahwa 56, 9% anak
meniru adegan-adegan film yang ditontonnya mereka meniru gerakan (64%) dan kata-kata
sebanyak(43%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa televisi
memiliki peranan penting dalam pembentukan cara berfikir dan berperilaku. Hal
ini tidak hanya terbatas pada media televisi saja, namun juga dalam semua
bentuk media yang lain. Remaja yang terbiasa menonton kekerasan di media
cenderung akan berperilaku agresif dan menggunakan agresi untuk menyelesaikan
masalah.
Alasan bullying
disekolah saat ini semakin meluas salah satunya adalah karena sebagian besar
korban enggan menceritakan pengalaman mereka kepada pihak yang mempunyai
kekuatan untuk mengubah cara berfikir mereka dan menghentikan siklus bullying,
yaitu pihak sekolah dan orangtua. Korban merahasiakan bullying yang mereka
derita karena takut pelaku akan semakin mengintensifkan bullying mereka.
Akibatnya korban bisa semakin menyerap ”falsafah” bullying yang didapat dari
seniornya dalam penelitian yang dilakukan oleh Riauskina dkk(Sugiharto, 2009:
24) korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena.
1. Tradisi;
2. balas dendam karena dia
dulu pernah diperlakukan sama;
3. ingin menunjukkan
kekuasaan;
4. marah karena korban
tidak berperilaku sesuai yang diharapkan;
5. mendapat kepuasan;
6. irihati.
Adapun korban
mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena.
1. penampilan mencolok;
2. berperilaku dengan tidak
sesuai;
3. perilaku dianggap tidak
sopan;
4. tradisi.
Bullying dilembaga pendidikan dapat terjadi karena adanya superioritas
dalam diri siswa hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Coloroso
(2007: 57) bullying adalah arogansi yang terwujud dalam tindakan. Remaja yang
melakukan bullying memiliki hawa superioritas yang sering dijadikan topeng
untuk menutupi ketidakmampuan dirinya. Pelaku bullying berdalih bahwa
superioritas dianggap memperbolehkan remaja melukai seseorang yang mereka
anggap lebih lemah padahal semuanya adalah dalih untuk merendahkan seseorang
sehinngga mereka merasa lebih unggul.
B.
Hasil
Penelitian Yang Relavan
1)
Berdasarkan data yang didapat
dalam sebuah penemuan internasional dikatakan 59 persen siswa di Indonesia yang
disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut mendengar ejekan yang menyakitkan hati
dan perasaannya setiap harinya di sekolah sehingga merasa enggan atau malas
untuk datang ke sekolah lantaran trauma dan 10% sampai 16% siswa di Indonesia
yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut telah diejek, diolok-olok,
dikucilkan, dipukul, ditendang, atau didorong setidaknya sekali dalam setiap
minggunya di sekolah. (Huneck, 2006).
2)
Berdasarkan hasil penelitian
yang dipaparkan oleh seorang psikolog bernama A. Kasandra Putranto pada seminar
yang diadakan di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pada tanggal
21 November 2012 lalu, menunjukkan bahwa dari 353 siswa yang dijadikan sampel
penelitian, tindak bullying yang pernah dialami oleh mereka merupakan tindak
bullying dalam klasifikasi fisik dan psikis. Bullying tersebut 33% disebabkan
karena siswa kesulitan dalam bergaul dan 26% disebabkan karena fisik yang
kecil/ lemah dan cacat. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan dampak yang
ditimbulkan oleh aksi bullying membuat 55% siswa merasa tertekan dan gugup,
sedangkan 37% siswa mengalami kekurangan dalam berkonsentrasi. Dalam penelitian
tersebut, ditunjukkan pula bahwa 36% korban bullying membalas tindak bullying
yang mereka terima ( Koebler,
Jason. 2011 ).
C. Kerangka
Berpikir
Kerangka
berfikir peneiliti adalah sebagai berikut;
Bab I mengenai Pendahuluan yang memuat latar beakang masalah,rumsan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat peneitian.
Sedangkan pada Bab II terdiri dari kajian teori, penelitian relavan, kerangka berfikir,
dan hipotesis.
Bab III mengenai metode penelitian terdiri dari tempat dan waktu
penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.
Bab IV memuat Deskripsi Data, Uji Prasyarat Analisis, Pengujian Hipotesis, Pembahasan Analisis Data.
Lalu Bab
V atau PENUTUP memuat Kesimpulan dan Saran.
D. Hipotesis
1.
Ha (Hipotesis
Kerja): Terdapat pengaruh bullying yang
sangat signifikan terhadap keperibadian siswa
2.
Ho (Hipotesis
Nol): Tidak terdapat pengaruh bullying
terhadap keperibadian siswa.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dibuat
dan dilakukan di Cilegon, 30 maret
– 30 April 2016. Bertempat di SMA Negeri
3 Cilegon, karena peneliti sangat tertarik dengan topik yang dibuat dan dikaji
secara sistematis, topik tersebut berjudul “Pengaruh Bullying terhadap keperibadian siswa”.
B. Jenis penelitian
Dalam
penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik kuantitatif, Penelitian
Kuantitatif adalah Penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian -bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
C. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian perlu menentukan
subjek dan objek penelitian, yang menjadi subjek penelitian adalah orang atau
responden sebagai sumber data, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah
yang
menjadi pusat penelitian. Untuk lebih lanjut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah
sekumpulan individu, benda atau organisme yang jumlahnya cukup besar atau
banyak ( keseluruhan subjek). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa/siswi
dan wali murid SMA Negeri 3 Cilegon.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah wakil dari
1 populasi yang jumlahnya cukup besar. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 10 siswa/siswi SMAN 3 Cilegon.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan sampel acak (random)
untuk dapat mengumpulkan data dimana sampel diambil sedemikian rupa sehingga
semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
penelitian. Dalam pengambilan sampel peneliti hanya mengambil 10 sampel.
E.
Teknik Pengumpulan Data
Cara memperoleh data
dikenal dengan berbagai macam metode yaitu anatara lain: observasi, wawancara,
dan metode kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
pengumpulan data berupa kuesioner/
Angket yang disebar ke 10 siswa/siswi.
F. Teknik
Analisis Data.
Pada penelitian
kuantitatif pengolahan data berlangsung melalui 3 tahap. ;
1.
Editing atau pemeriksaan data- data yang
telah di kumpulkan,
2. Pembuatan
kode/koding bertujuan menyederhanakan data melalui simbol-simbol tertentu,
3. Tabulasi atau proses
memasukan data yang telah di kelompokan.
G. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan
hipotesis sebagai berikut ;
1.
Hipotesis
kerja (Ha) : Terdapat pengaruh bullying yang signifikan terhadap keperibadian
siswa.
2.
Hipotesis Nol
(Ho) : Tidak terdapat pengaruh bullying
yang signifikan terhadap keperibadian siswa.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
Data ini didapat
dari siswa-siswi SMA Negeri 3 Cilegon yang dilaksanakan dan dilakukan di
Cilegon, 20 Maret sampai 30 April 2016 yang dibuat dan dikaji
secara sistematis, topik tersebut berjudul “Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian siswa ”.Melalui teknik kuantitatif dan cara
memperoleh data menggunakan metode kuesioner yang berjumlah 10 pernyataan dan disebarkan
kepada 10 siswa-siswi menggunakan sampel random
B.
Pengujian Hipotesis
Rumus
korelasi product moment
Keterangan :
·
r : koefisien korelasi
·
n : jumlah responden
·
x : jumlah skor variabel “X” (variabel bebas)
·
y : jumlah skor variabel “Y” (variabel terikat)
·
xy : koefisien korelasi “X” dan “Y”
C.
Pembahasan Analisis Data
Setelah peneliti
menerima jawaban kuesioner dari responden, maka selanjutnya melakkan pengolah
data. Pada penelitian ini, diperoleh data yang telah diikhtisarkan dalam tabel
4.1 dan tabel 4.2 berikut.
Tabel
4.1
Kenakalan
Remaja (Variabel X)
N0
|
Butir Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
Total
|
Nama Responden
|
|||||||||||||||||
1
|
Anggia Nada
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
1
|
37
|
2
|
Muslm Al Gifari
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
4
|
1
|
43
|
3
|
M. Alifuddin
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
3
|
2
|
44
|
4
|
Septiani Indah
|
4
|
4
|
1
|
3
|
3
|
2
|
4
|
4
|
1
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
36
|
5
|
Aulia Afifah
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
4
|
4
|
2
|
1
|
1
|
1
|
2
|
3
|
4
|
40
|
6
|
Viola Jessica
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
44
|
7
|
Asep Jubaedi
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
2
|
40
|
8
|
Camka Ayu P
|
4
|
3
|
4
|
2
|
1
|
3
|
3
|
4
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3
|
1
|
33
|
9
|
Dati Husnul .K
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
4
|
1
|
40
|
10
|
Asri Ainun .A
|
3
|
4
|
3
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
1
|
1
|
2
|
2
|
1
|
4
|
1
|
36
|
Tabel 4.2
Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)
N0
|
Butir Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
Total
|
Nama Responden
|
|||||||||||||||||
1
|
Anggia Nada
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
1
|
36
|
2
|
Muslm Al Gifari
|
3
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
36
|
3
|
M. Alifuddin
|
3
|
4
|
3
|
3
|
1
|
3
|
2
|
3
|
2
|
4
|
1
|
2
|
3
|
3
|
1
|
38
|
4
|
Septiani Indah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
1
|
1
|
3
|
1
|
3
|
1
|
1
|
2
|
1
|
1
|
30
|
5
|
Aulia Afifah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
2
|
2
|
37
|
6
|
Viola Jessica
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
36
|
7
|
Asep Jubaedi
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
3
|
2
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
38
|
8
|
Camka Ayu P
|
3
|
4
|
2
|
4
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4
|
1
|
26
|
9
|
Dati Husnul .K
|
3
|
4
|
2
|
3
|
2
|
4
|
2
|
2
|
1
|
2
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
41
|
10
|
Asri Ainun .A
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
3
|
3
|
4
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
35
|
Angket atau kuesioner tentang “Pengaruh Bullying
terhadap Keperibadian siswa ” dibuat berupa tabel X dan Y. Kemudian setiap
jawaban pernyataan tersebut dengan skor tertinggi yang diperoleh adalah 44
untuk kuesioner Variabel X dan skor terendah yang diperoleh adalah 33
Sedangkan, untuk Variabel Y skor tertinggi yang di peroleh adalah 41 dan yang
terendah 26 . Setiap skor yang diperoleh untuk variabel X dihubungkan dengan
variabel Y.
Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data responden
untuk indikator variabel X di distribusikan pada variabel bebas. Angket yang
disebar kepada 10 siswa-siswi sebagai alat ukur untuk menilai sejauh mana
Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian siswa.
1. PENGORGANISASIAN
DATA
Data
yang diperoleh dari hasil pengolahan data responden untuk indikator perubahan
kurikulum 2013 akan didistribusikan pada variabel bebas. Angket yang disebar
kepada 10 orang guru sebagai alat ukur untuk menilai sejauh mana perubahan
kurikulum 2013 siswa dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3
Data Jawaban
Kuesioner Indikator Pengaruh Bullying
No
|
Nama
|
Skor (X)
|
1
|
A.N
|
37
|
2
|
M.A.G
|
43
|
3
|
M.A
|
44
|
4
|
S.I
|
36
|
5
|
A.A
|
40
|
6
|
V.J
|
44
|
7
|
A.J
|
40
|
8
|
C.A.P
|
33
|
9
|
D.H.K
|
40
|
10
|
A.A.A
|
36
|
Data yang diperoleh dari hasil
pengolahan data responden untuk indikator keefektifan belajar siswa akan
didistribusikan pada tabel terikat. Angket yang disebar kepada 10 orang siswa
sebagai alat ukur untuk menilai sejauh mana keefektifan belajar siswa dapat
dilihat pada tabel 5.4 berikut.
Tabel 5.4
Data Jawaban
Kuesioner Indikator Keperibadian Siswa
No
|
Nama
|
Skor
(Y)
|
1
|
A.N
|
36
|
2
|
M.A.G
|
36
|
3
|
M.A
|
38
|
4
|
S.I
|
30
|
5
|
A.A
|
37
|
6
|
V.J
|
36
|
7
|
A.J
|
38
|
8
|
C.A.P
|
26
|
9
|
D.H.K
|
41
|
10
|
A.A.A
|
35
|
2. HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis
yang dapat disusun, yaitu pengeruh Bullying akan membuat keperibadian siswa berubah.
Dengan demikian, akan sangat berhubungan dengan Keperibadian siswa, karena pada
dasarnya Bullying sangat mempengaruhi Keperibadian pada siswa.
3. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan
dalam pengujian hipotesis diatas adalah teknik korelasi product moment dari
Pearson.
Rumus
korelasi product moment
Keterangan :
·
r : koefisien korelasi
·
n : jumlah responden
·
x : jumlah skor variabel “X” (variabel bebas)
·
y : jumlah skor variabel “Y” (variabel terikat)
·
xy : koefisien korelasi “X” dan “Y”
langkah
– langkah menggunakan rumus sebagai berikut :
·
menguadratkan nilai x pada
seluruh subjek
·
menguadratkan nilai y pada
seluruh subjek
·
mengalihkan nilai x dan y pada
seluruh subjek
·
menjumlahkan semua skor hasil
perhitungan pada x,y,
,
, dan xy
·
memasukan semua skor
yang diperoleh yang diperoleh kedalam rumus diatas
TABEL KORELASI ANTARA X dan Y
No.
|
X
|
Y
|
Xy
|
||
1
|
37
|
36
|
1369
|
1296
|
1332
|
2
|
43
|
36
|
1849
|
1296
|
1548
|
3
|
44
|
38
|
1936
|
1444
|
1672
|
4
|
36
|
30
|
1296
|
900
|
1080
|
5
|
40
|
37
|
1600
|
1369
|
1480
|
6
|
44
|
36
|
1936
|
1296
|
1584
|
7
|
40
|
38
|
1600
|
1444
|
1520
|
8
|
33
|
26
|
1089
|
676
|
858
|
9
|
40
|
41
|
1600
|
1681
|
1640
|
10
|
36
|
35
|
1296
|
1225
|
1260
|
JUMLAH
|
393
|
353
|
15571
|
12627
|
12714
|
Setelah perhitungan
kita selesaikan , seanjutnya kita melakukan intepretasi hasil korelasi, sebagai
berikut :
1. Rumuskan hipotesis
2. Tentukan nilay xy
3. Konsultasikan xy dengan r pada tabel
4. Membuat kesimpulan dari data yang diolah
5. Membuat saran- saran
4.
PENGELOLA DATA STATISTIK
Pengelola data statistik mempunyai dua
fungsi. Pertama, membantu peneliti melukiskan dan merangkum hasil pengumpulan
datanya. Kedua, membantu meramalkan kesimpulan untuk suatu populasi yang lebih besar
dari sekumpulan data yang diselidiki, yaitu antara lain:
1. Mean
2. Modus.
3. Median.
Mean: Merupakan hasil bagi dari jumlah seluruh nilai
dengan jumlah unit yang diamati.
Rumus :
Ket:
Nilai
|
Xi
|
fi
|
fi Xi
|
25-30
|
27,5
|
2
|
55
|
31-35
|
33
|
2
|
66
|
36-40
|
38
|
12
|
456
|
41-45
|
43
|
4
|
172
|
Jumlah
|
20
|
749
|
= 37,45
Modus dari Pengaruh Bullying terhadap Keperibadian Siswa adalah 36 , karena
memiliki frekuensi yang paling tinggi yaitu 5.
Rumus :
Ket:
Mo= Modus
L = batas bawah nyata
interval kelas yang mengandung Mo
U= batas atas nyata
interval kelas yang mengandung Mo
fa = selisih frekuensi
kelas Mo dengan kelas sebelumnya
fb = selisih frekuensi
kelas Mo dengan kelas sesudahnya
i = besarnya interval
kelas.
Nilai
|
26
|
30
|
33
|
35
|
36
|
37
|
38
|
40
|
43
|
44
|
Frekuensi
|
1
|
1
|
1
|
1
|
5
|
2
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Median:
Nilai tengah yang membagi seluruh nilai data sekelompok data berurutan menjadi
dua bagian yang sama besar.
Rumus
:
Ket:
Me = Median
n = Jumlah data
Nilai
|
26
|
30
|
33
|
35
|
36
|
37
|
38
|
40
|
43
|
44
|
↓
Xs
Median = X =
5
= Xs= 36,5
D. HASIL PENELITIAN
Menentukan koefesien korelasi
Dalam menentukan koefesien kolerasi
antara x dan y,rumus yang akan digunakan
adalah :
Dilihat dari hasil perhitungan diatas tampak
bahwa koefesien korelasi dari sampel adalah 5,797908558036613 yang menunjukkan
hubungan sangat kuat antara variable x
(pengaruh Bullying) dengan variable y (terhadap kepribadian Siswa), maka
kesimpulan sementara yang dapat dibuat
adalah bahwa hipotesis yang telah kami buat dalam jurnal ilmiah ini terbukti
benar, karena Perilaku Bullying adalah perilaku yang sangat mempengaruhi
pembentukan pribadi Siswa. Perilaku Bullying dengan sendirinya memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran dan perilaku Siswa. Karena
kepribadian Siswa akan muncul pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam
lingkungan apapun.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dilihat dari penelitian di atas terdapat pengaruh
Bullying yang sangat kuat terhadap Keperibadian Siswa dan dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Hasil pengujian analisi korelasi
menyatakan bahwa Dilihat
dari hasil perhitungan diatas tampak bahwa koefesien korelasi dari sampel
adalah 5,797908558036613 yang menunjukkan hubungan sangat kuat antara variable x (pengaruh Bullying)
dengan variable y (terhadap kepribadian Siswa), maka kesimpulan sementara yang
dapat dibuat adalah bahwa hipotesis yang
telah kami buat dalam jurnal ilmiah ini terbukti benar, karena Perilaku
Bullying adalah perilaku yang sangat mempengaruhi pembentukan pribadi Siswa. Perilaku
Bullying dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
pemikiran dan perilaku Siswa. Karena kepribadian Siswa akan muncul pada
berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan apapun.
B. Saran
1.
Janganlah
perilaku Bullying di jadikan sebagai perilaku sehari- hari, karena dampaknya
sangat mengkhawatirkan orang banyak terutam para remaja atau siswa. Siswa juga
harus bisa memilih pergaulan yang baik dan benar agar dia tidak di buly
temannya.
2.
Dalam
penulisan karya ilmiah ini Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan nya. Demi kebaikan atau kesempurnaan penulisan ini, kami mohon
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
KEPUSTAKAAN
Daftar pustaka
·
Tugas penelitian Camka Ayu Pratiwi dan Khoirina
Zulfa kelas X IIS 1
·
Tugas penelitian Risa Adam
·
www.http: ewintribengkulu.blogspot.com
·
Tugas
rangkuman Sosiologi
LAMPIRAN
LAMPIRAN KUESIONER
Pengaruh
Bullying Terhadap Keperibadian Siswa
Nama
|
|
Kelas
|
Dalam
menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah oleh
karena itu, usahakan untuk tidak mengosongkan jawaban. Jawablah pernyataan
dibawah ini dengan tanda (ü) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS :
Sangat Setuju
S :
Setuju
TS :
Tidak Setuju
STS :
Sangat Tidak Setuju
Variabel
X : Bullying
NO
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1.
|
Saya
merasa kalau perilaku bullying adalah perilaku yang sangat buruk
|
||||
2.
|
Siswa
yang pernah mengalami pembully-an pasti merasa terancam
|
||||
3.
|
Saya
pernah mengalami Pembully-an
|
||||
4.
|
Siswa
yang mengalami pembully-an pasti
sangat tidak percaya diri saat datang ke sekolah
|
||||
5.
|
Siswa
yang megalami pembully-an pasti sangat ketakutan bila datang ke sekolah
|
||||
6.
|
Saya
sering membully teman saya
|
||||
7.
|
Pembully-an
merupakan perilaku yang menyimpang
|
||||
8.
|
Bullying
adalah perilaku yang harus di hindari
|
||||
9.
|
Bullying
adalah perilaku yang sering saya lakukan
|
||||
10.
|
Membully
teman sangat menyenangkan menurut saya
|
||||
11
|
Saya merasa bangga ketika mengetahui sebutan
jelek teman
|
||||
12
|
Saya
senang membully teman dengan julukan jelek
|
||||
13
|
Saya
senang membully teman dengan nama orang tuanya
|
||||
14
|
Ketika
saya di bully saya selalu menghindar
|
||||
15
|
Saya
selalu memberikan luka fisik dan mental kepada teman saya
|
Variabel
Y : Keperibadian Siswa
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1.
|
Saya selalu semangat belajar dalam kondisi apapun
|
||||
2.
|
Saya merasa tidak
nyaman belajar saat ada teman yang mengganggu
|
||||
3.
|
Saya selalu serius
dalam belajar walaupun ada teman yang menggangu
|
||||
4.
|
Saya
suka menolong orang yang sedang di bully
|
||||
5.
|
Saya tidak
menyukai teman yang di bully
|
||||
6.
|
Saya merasa tidak
percaya diri setelah di bully
|
||||
7.
|
Saya selalu merasa
bahagia bila melihat teman di bully
|
||||
8.
|
Saya rajin belajar
karena tidak ingin di bully oleh teman
|
||||
9.
|
Saya mudah merasa kecewa dan putus asa
jika di bully oleh teman
|
||||
10.
|
Saya tidak mempedulikan teman yang membully saya
|
||||
11
|
Saya merasa terancam bila teman saya membully saya
|
||||
12
|
Saya merasa trauma sesudah di bully teman
|
||||
13
|
Saya sangat emosional ketika teman membully saya
|
||||
14
|
Saya sering membantu teman saya mem-bully
|
||||
15
|
Saya sering tidak sekolah karena takut di bully
|
watasi ijin copas :v
BalasHapuslove it thanks min , ngebantu bangett Arigatooo
BalasHapusMin, makasih banyak. Tapi boleh bagi email atau kontak lain? gw mau berbagi banyak hal. termasuk soal kuanti dll
BalasHapusbang ijin comot bgsd tugas gw banyak kali anjg
BalasHapus